Monday, July 13, 2009

ARTIKEL DARIPADA TANAH SEBERANG - INDONESIA

Tina Astari & Jamawi kalobrasi Lewat 'PUTI NAN ABADI'

Lihat Biografi Tina Astari
Jamawi Jaafar
Foto: Wawan


Jun 2009/Kapanlagi.com - Jengah dengan film bersetting Jakarta dan Bali, Tina Astari memproduseri film PUTI NAN ABADI dengan setting alam dan budaya Minangkabau. Film ini menawarkan keindahan panorama landscape daerah Sumatera Barat - mulai dari Bukit Tinggi, Parinyaman, Padang, Padang Panjang, Paya Kumbuh, Tanah Datar. PUTI NAN ABADI ini diilhami budaya 'Kawin Babali' yang masih berlaku di sana.

"Di Minangkabau kan lelaki dibeli oleh perempuan Minang saat menikah. Budaya ini menarik untuk diangkat ke layar lebar," kata Tina Astari saat rilis Film PUTI NAN ABADI di Gedung WTC Sudirman Jakarta.

Produksi film ini digarap bersama antara Satu Kata Communication Indonesia dengan Pentas Layang Production Malaysia. Jamawi Jaafar dari Pentas Layang Production mengungkapkan, film ini juga mendapat restu dari Kementerian Pelancongan Sabah Malaysia, Datuk Masidin Manjun.

"Alam dan budaya kita tidak jauh berbeda, jadi untuk menyatukan dalam satu film tentu tidak akan sulit," kata Jamawi.

Film ini akan disutradarai oleh Budi Nova, yang telah memenangkan Sinetron Lepas Terpuji dan Festival Film Bandung 2004. Artis yang ikut terlibat dalam film ini termasuk Jian Pratari Anwar (pemeran film KM 14, LEGENDA SUNDEL BOLONG, dan MENGAKU RASUL). Juga Oka Antara (PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN), Henidar Amroe dan Tina Astari (LARI DARI BLORA).

"Ada juga artis dari Malaysia. Syuting akan dilakukan di Padang, Kinabalu Malaysia, dan Jakarta," tambah Jamawi.

Pemilihan artis yang bergabung di film ini, lanjut Tina, membutuhkan kejelian. "Saya benar-benar mencari wajah Melayu. Karena film ini bisa jadi promo wisata, jadi harus cari wajah yang benar-benar mewakili Melayu," terangnya.

Tradisi yang diangkat juga diharapkan dapat menjadi poin khusus. "Kebetulan penulis skenarionya asli Sumatra. Dan kedekatan budaya antara Sabah dan Sumatera juga dinilai menguatkan film itu. Selain itu film dari Sumatra seperti SITI NURBAYA juga terkenal. Ini membuat saya optimis," tukasnya.

Tina merasa perlu membuat film ini supaya orang tahu Indonesia bukan hanya Jakarta dan Bali saja. Di Malaysia juga perlu tahu bukan hanya Kuala Lumpur. Masih ada Sabah dan Kinabalu yang juga indah. Dan rencananya, film ini akan ditayangkan serentak di Malaysia dan Indonesia. "Ini adalah kerja sama yang bagus antara Malaysia dan Indonesia," pungkasnya. (kpl/wwn/uji)


No comments:

Post a Comment